MUMBAI: Mantan prajurit hari ini memprotes keterlambatan pemerintah mengeluarkan pemberitahuan resmi mengenai skema ‘pensiun satu peringkat satu’ (OROP) seperti yang diumumkan oleh Menteri Pertahanan Manohar Parrikar pada bulan September.
Para mantan prajurit, di bawah bendera United Front of Ex-Servicemen Movement (UFESM), mengadakan unjuk rasa di Azad Maidan hari ini.
Ketua Gerakan Mantan Prajurit India (IESM), Mayjen. Satbir Singh, berpidato di rapat umum yang bertujuan untuk membuat masyarakat sadar akan apa yang dirasakan oleh beberapa veteran sebagai upaya aktif pemerintah untuk mempermudah skema tersebut, kata juru bicara IESM.
“Unjuk rasa diadakan di seluruh negeri untuk menyadarkan masyarakat akan intrik babus netas yang tanpa henti menolak memberikan OROP kepada para veteran setelah menariknya pada tahun 1973, dalam waktu 18 bulan setelah kemenangan perang tahun 1971,” katanya.
Pernyataan pemerintah pada 15 September tersebut memiliki beberapa kekurangan yang akan mematikan gagasan OROP. Meski sudah diumumkan, belum ada pemberitahuan resmi pemerintah mengenai skema tersebut, katanya.
Menolak usulan pemerintah untuk meninjau dana pensiun setiap lima tahun sekali, ia mengatakan, menurut definisi, OROP berarti peningkatan dana pensiun setiap tahunnya dan para veteran merasa bahwa tinjauan lima tahunan akan menggagalkan tujuan skema tersebut.
Pada tanggal 25 Oktober, beberapa pensiunan perwira dan perwira junior senior (JCO), di bawah bendera UFESM, menandatangani petisi dengan darah di Jantar Mantar di Delhi untuk diserahkan kepada Perdana Menteri Narendra Modi.
Petisi tersebut menuntut penerapan OROP lebih awal dan kelompok tersebut menyatakan keprihatinan mereka bahwa niat pemerintah tidak memberikan OROP yang sebenarnya kepada mereka.
MUMBAI: Mantan prajurit hari ini memprotes keterlambatan pemerintah mengeluarkan pemberitahuan resmi mengenai skema ‘pensiun satu peringkat satu’ (OROP) seperti yang diumumkan oleh Menteri Pertahanan Manohar Parrikar pada bulan September. Para mantan prajurit, di bawah bendera United Front of Ex-Servicemen Movement (UFESM), mengadakan unjuk rasa di Azad Maidan hari ini. Ketua Gerakan Mantan Prajurit India (IESM) Mayjen (purnawirawan) Satbir Singh menyampaikan pidato pada rapat umum yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan apa yang dirasakan oleh beberapa veteran sebagai upaya aktif pemerintah untuk mempermudah skema tersebut, kata juru bicara IESM. .cmd.push(function() googletag.display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); );”Unjuk rasa sedang diadakan di seluruh negeri untuk menyadarkan orang-orang yang melakukan intrik babus netas yang tanpa henti menolak OROP kepada para veteran setelah menariknya pada tahun 1973, dalam waktu 18 bulan setelah kemenangan perang tahun 1971,” katanya. Pernyataan pemerintah pada 15 September tersebut memiliki beberapa kekurangan yang akan mematikan gagasan OROP. Meski sudah diumumkan, belum ada pemberitahuan resmi pemerintah mengenai skema tersebut, katanya. Menolak usulan pemerintah untuk meninjau dana pensiun setiap lima tahun sekali, ia mengatakan, menurut definisi, OROP berarti peningkatan dana pensiun setiap tahunnya dan para veteran merasa bahwa tinjauan lima tahunan akan menggagalkan tujuan skema tersebut. Pada tanggal 25 Oktober, beberapa pensiunan perwira dan Pejabat Muda Senior (JCO), di bawah bendera UFESM, menandatangani petisi dengan darah di Jantar Mantar di Delhi untuk diserahkan kepada Perdana Menteri Narendra Modi. Petisi tersebut menuntut penerapan OROP lebih awal dan kelompok tersebut menyatakan keprihatinan mereka bahwa niat pemerintah tidak memberikan OROP yang sebenarnya kepada mereka.