NEW DELHI: Di tengah kegaduhan atas pemberlakuan larangan penyembelihan sapi secara nasional, Menteri Persatuan Ramdas Athawale, sambil memberikan dukungannya pada tujuan tersebut, dengan tegas menegaskan bahwa larangan tersebut tidak boleh mencakup spesies sapi lain.

Berbicara kepada ANI pada hari Jumat, Athawale mengklaim bahwa larangan penyembelihan sapi dapat berdampak buruk pada perekonomian komunitas peternak.

“Sapi merupakan hewan suci bagi umat Hindu. Oleh karena itu, peraturan penyembelihan sapi harus ditegakkan secara tegas untuk melestarikan budaya kita. Namun demikian, jika larangan terhadap sapi lain diberlakukan, peternak kami mungkin akan kekurangan dana karena mereka tidak dapat memperdagangkan sapi jantan atau hewan lainnya,” katanya.

Athawale lebih lanjut menegaskan bahwa Pemerintah harus lebih aktif terlibat dalam perlindungan sapi yang sakit, jika ada peternak yang tidak mampu membiayai pengeluarannya.

“Jika seorang peternak tidak mampu membiayai ternaknya, Pemerintah harus menetapkan ketentuan tertentu untuk memikul tanggung jawab atas sapi tersebut sehingga beban para peternak dapat diringankan,” tambahnya.

Mengutuk kekejaman yang dihadapi oleh komunitas Dalit, Athawale mengatakan tidak dapat diterima jika warga negara melakukan tindakan hooliganisme dan main hakim sendiri.

“Jika ada dugaan ada penyembelihan sapi, polisi harus diberitahu dan harus melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tidak dibenarkan menyalahgunakan situasi dan merugikan kaum Dalit tanpa memiliki cukup informasi atau bukti mengenai masalah tersebut,” kata Athawale.

Mengakui upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat, menteri Persatuan lebih lanjut mengatakan bahwa kemajuan negara sepenuhnya bergantung pada keharmonisan komunal dan oleh karena itu harus dijaga setiap saat.

“Upaya sedang dilakukan untuk menyatukan masyarakat. Kementerian Keadilan Sosial telah berupaya mewujudkan hal ini, bersama dengan dukungan dari Perdana Menteri Modi dan pemerintahannya. Kita harus ingat bahwa sebelum kita menjadi seorang Hindu, Muslim atau Kristen, kita semua adalah orang India terlebih dahulu,” katanya, menekankan strategi ‘Sabka Saath Sabka Vikas’ Perdana Menteri.

Laporan kekerasan atas nama perlindungan sapi terus bermunculan.

Baru-baru ini, seorang Muslim, Pehlu Khan, dibunuh oleh penjaga sapi di Alwar, Rajasthan. Partai-partai oposisi mengecam pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Modi, dengan tuduhan bahwa pemerintah membiarkan kekerasan atas nama perlindungan sapi.

Aksi main hakim sendiri yang ‘kejam’ menjadi terkenal setelah kematian Mohammad Akhlaq di Dadri, Uttar Pradesh, pada bulan September 2015. Akhlaq digantung hingga mati oleh massa yang mencurigai dia telah menyembelih seekor sapi.

situs judi bola