SRINAGAR: Sebuah foto seorang polisi dan beberapa warga sipil yang memfasilitasi penyalinan di pusat ujian di distrik Kupwara, Kashmir utara, hari ini menjadi viral di situs jejaring sosial, mendorong pihak berwenang untuk memindahkan pusat ujian tersebut dan menempatkan staf pengawas dalam status skorsing.
Puluhan anggota keluarga, teman dan bahkan seorang polisi yang sedang bertugas difoto membantu calon ujian kelas 10 di pusat Sekolah Menengah Atas Negeri, Tekipora Lolab di distrik tersebut kemarin.
Foto-foto itu diposting di situs jejaring sosial dan meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan.
Menyusul keluhan tersebut, direktur pendidikan sekolah, Kashmir Shah Faesal hari ini mengatakan bahwa departemen telah memutuskan untuk memindahkan pusat ujian.
“Kami memutuskan untuk memindahkan pusat dan mengganti staf pengawas,” kata Faesal dalam postingan di Facebook.
Dia mengatakan Menteri Pendidikan Naeem Akhtar juga telah berbicara dengan Direktur Jenderal Polisi K Rajendra untuk mengambil tindakan terhadap polisi mana pun yang terlibat.
“Ini kejadian yang sangat menyedihkan. Mendikbud sudah meminta DJP menindak oknum polisi yang telah mempermalukan kita ini,” ujarnya.
Direktur mengatakan bahwa menyalin dalam ujian mencerminkan keseluruhan etika masyarakat.
“BOSE (Dewan Pendidikan Sekolah) berupaya semaksimal mungkin untuk menghadapinya,” ujarnya.
Juru bicara resmi mengatakan staf pengawas yang dikerahkan di Sekolah Menengah Atas Negeri, Tikipora, Lolab, dicopot dan ditempatkan dalam skorsing menyusul adanya keluhan kecurangan di tempat ujian.
Menteri Pendidikan Naeem Akhtar menyadari keluhan staf pengawas dan polisi yang membantu penyalinan, dan meminta direktur pendidikan sekolah Kashmir untuk segera memulai tindakan disipliner terhadap pegawai departemen pendidikan.
Sesuai instruksi Menteri, staf pengawas dan Kepala Sekolah Menengah Atas dikenakan skorsing sambil menunggu penyidikan yang dilakukan oleh SDM Lolab.
“Saya telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh oleh SDM Lolab atas keluhan staf pengawas dan polisi yang membantu penyalinan,” kata Akhtar, seraya menambahkan bahwa sambil menunggu penyelidikan, staf dan pimpinan lembaga tersebut telah ditangguhkan.
Sementara itu, Dirjen Pol juga telah menetapkan polisi yang ditugaskan untuk melakukan tugas penyidikan di pusat pemeriksaan tersebut ditangguhkan.