Oleh PTI

MUMBAI: Kongres, NCP dan partai oposisi lainnya di Maharashtra hari ini memboikot pesta teh adat yang diselenggarakan oleh pemerintah yang dipimpin BJP pada malam sesi anggaran badan legislatif negara bagian.

Pemimpin Oposisi di Majelis, Radhakrishna Vikhe Patil (Kongres), mengatakan pihak oposisi telah memboikot pesta teh tersebut untuk memprotes “kegagalan pemerintah di beberapa bidang”.

Berbicara tentang isu-isu yang coba dijegal oleh pihak oposisi, ia berkata, “Pemerintah BJP-Shiv Sena telah gagal total dalam menarik investasi selama kampanye ‘Make In Maharashtra’ yang diadakan dua tahun lalu. Kami menginginkan kertas putih mengenai hal itu., dan kami akan terus menekan permintaan tersebut pada sidang yang dimulai besok. Pemerintah ini terus berbohong mengenai investasi (yang telah ditarik oleh negara) dan catatan penciptaan lapangan kerja,” kata Vikhe Patil pada konferensi pers di sini.

Ia didampingi oleh Pemimpin Oposisi di Dewan Legislatif Dhananjay Munde (NCP) dan legislator Kongres Vijay Wadettiwar dan Sanjay Dutt.

“Pemerintah BJP telah mengeluarkan CA (Perintah Pemerintah) yang memperbolehkan pengangkatan perwira pensiunan yang bertugas khusus. Hal ini bertentangan dengan peraturan dan ketentuan yang ada, namun pemerintah yang dipimpin BJP mengeluarkan CA hanya untuk membuka jalan bagi (rehabilitasi) Radheshyam Mopalwar, yang telah dicopot dari jabatan Ketua dan Direktur Pelaksana Perusahaan Pengembangan Jalan Negara Bagian Maharashtra), dakwa pemimpin senior Kongres.

Mengenai kebakaran di dua rooftop bar di pusat kota Mumbai pada bulan Desember yang memakan korban 14 orang, Vikhe Patil mengatakan Ketua Menteri Devendra Fadnavis kemudian meminta komisaris kota untuk memimpin komisi penyelidikan atas insiden tersebut, namun komisaris itu sendiri mengizinkan adanya hotel rooftop di Mumbai. kota pada awalnya.

Munde menargetkan pemerintah atas kematian seorang petani yang mengonsumsi racun di sekretariat negara untuk memprotes dugaan ketidakadilan dalam pemberian kompensasi pembebasan lahan.

“Petani seperti Dharma Patil mengakhiri hidup mereka, namun pemerintah tidak terlalu peduli dengan penderitaan petani. Hitung mundur bagi pemerintahan ini telah dimulai,” kata Munde.

Ketika ditanya apa rencana aksi oposisi untuk memberikan tekanan lebih besar kepada pemerintah di luar badan legislatif, Vikhe Patil mengatakan, “Kami serius mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum.

Harus ada beberapa petisi di pengadilan agar pemerintahan ini dapat berfungsi dengan baik.

Konferensi pers tersebut tidak dihadiri oleh para pemimpin oposisi lainnya seperti Abu Azmi dari Partai Samajwadi, pemimpin Dalit Jogendra Kawade, pemimpin PWP Jayant Patil dan anggota parlemen AIMIM.

Ikuti saluran The New Indian Express di WhatsApp

lagutogel