Percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh tiga pria pada tanggal 22 Juli merupakan satu lagi perubahan dalam agitasi Dali di kota Una, Gujarat, yang berkobar setelah tujuh anggota masyarakat dipukuli dan dipermalukan karena menguliti seekor sapi mati pada tanggal 11 Juli. Newindianexpress.com melihat lebih dekat insiden tersebut, yang dampaknya kemungkinan akan mewarnai hubungan sosial di negara bagian yang mudah terbakar karena pemilu tahun depan.

Bagaimana awalnya?

Tujuh pria Dalit dari sebuah keluarga dipukuli dan dipermalukan secara brutal oleh para penjaga sapi yang menuduh mereka membunuh seekor sapi dan mengulitinya pada Senin, 11 Juli.

Insiden pemukulan tersebut, yang terekam dalam video yang menjadi viral, memicu kemarahan nasional. Rekaman itu menunjukkan para korban diikat ke mobil dan dipukuli dengan batang besi dan ikat pinggang. Mereka diseret ke jalan-jalan dan diarak sebelum dibawa ke kantor polisi. Kaum Dalit mengatakan mereka hanya menguliti sapi mati untuk diambil kulitnya dan tidak menyembelihnya.

Insiden ini mengingatkan kita pada hukuman mati tanpa pengadilan terhadap seorang pria Muslim lanjut usia di Dadri, Uttar Pradesh tahun lalu. Mohammed Akhlaq juga dituduh menyimpan daging sapi di lemari esnya.

Apakah penyembelihan sapi dilarang?

Penyembelihan sapi dilarang di beberapa negara bagian termasuk Gujarat, Uttar Pradesh, Delhi, Maharashtra, Madhya Pradesh, Punjab dan Rajasthan.

Apa yang terjadi di Una?

Insiden Una memicu protes di seluruh Gujarat, ketika ratusan orang melakukan demonstrasi, memblokir lalu lintas dan melempari polisi dengan batu. Para pengunjuk rasa menyerahkan sebuah memorandum kepada Mamlatdar (penanggung jawab administratif) kota tersebut yang menuntut tindakan tegas terhadap ‘gau rakshaks’ yang mencambuk para pria Dalit.

Polisi menjadi kerusakan tambahan

Sehari setelah kejadian Una, 12 Juli, polisi menangkap dua orang tersangka. Namun hal ini tidak meresahkan komunitas Dalit. Protes yang dilakukan oleh kaum Dalit berubah menjadi kekerasan di Saurashtra, wilayah di mana kota Una berada, dan merenggut nyawa seorang polisi. Lebih dari selusin orang, termasuk tujuh polisi, terluka di Amreli. Salah satu dari mereka meninggal karena cedera kepala.

Protes semakin besar

Seorang pemuda Dalit kehilangan nyawanya di rumah sakit sipil di kota Junagadh Bantva setelah meminum air keras untuk memprotes kekejaman yang dilakukan terhadap tujuh pria Dalit. Tiga orang lainnya dibawa ke rumah sakit setelah tampaknya mengonsumsi fenil. Kematian ini semakin memicu protes Dalit. Properti umum dibakar di Jamnagar dan Amreli. Bagian tertentu di Gujarat Utara (Amreli, Bhavnagar dan Saurashtra) telah dikunci. Sekitar 500 pengunjuk rasa ditangkap.

Situasi memburuk seminggu kemudian ketika sejumlah pemuda Dalit, termasuk seorang anggota dewan Kongres, mencoba bunuh diri untuk menyatakan protes mereka terhadap insiden tersebut dengan mengonsumsi racun dan fenil. Sebanyak 17 pemuda Dalit telah mencoba bunuh diri sejauh ini, sebagian besar dari mereka berasal dari Dhoraji dan Gondal di distrik Rajkot.

Gerakan baru

Sekelompok Dalit berkemah di luar kantor pemungut cukai di Surendrangar dengan membawa bangkai hewan yang dimuat dalam lima kendaraan. Mereka membuang sebagian bangkai di ambang pintu kantor penagih dan mengancam bahwa sampai terdakwa dihukum, mereka tidak akan berhenti.

Aksi main hakim sendiri terhadap sapi merupakan masalah yang sudah berlangsung lama

Sekitar 200 kelompok penjaga sapi bermunculan di Gujarat. Pemerintah mengatakan mereka adalah hooligan. Pada tahun lalu, ‘gau rakshaks’ menyerbu rumah jagal dan mencegat kendaraan yang mengangkut hewan di berbagai tempat di Gujarat.

Dengan meningkatnya kemarahan di komunitas Dalit dan polisi tidak dapat berbuat apa-apa, seorang inspektur dan seorang asisten sub-inspektur diskors di Una. Ketua Menteri Gujarat Anandiben Patel menunjuk jaksa penuntut umum khusus untuk menangani kasus ini dan memerintahkan penyelidikan CID. Namun protes terus berlanjut.

Bagaimana rasanya menjadi Dalit di Gujarat?

Berbeda dengan Punjab dan Benggala Barat yang mencakup lebih dari 20 persen populasinya, kaum Dalit merupakan bagian kecil dari Gujarat. Menurut sensus tahun 2001, terdapat sekitar 3,6 juta anggota Kasta Terdaftar di Gujarat, yang merupakan 7,1 persen dari total penduduk negara bagian tersebut. Dalam tiga tahun terakhir, terdapat setidaknya 4.000 kasus diskriminasi dan kekejaman terhadap masyarakat miskin dan terpinggirkan ini, banyak dari mereka terpaksa menjadikan pemulung sebagai sebuah profesi.

Meskipun kaum Dalit mempunyai 7 persen cadangan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan di pemerintahan, mereka mempunyai keterbatasan karena berbagai faktor sosial.

sbobet terpercaya