AHMEDABAD: Pasukan Anti Teroris Gujarat (ATS) hari ini menangkap tiga orang sehubungan dengan penyitaan 1.500 kg heroin senilai sekitar Rs 3.500 crore dari kapal dagang di lepas pantai Gujarat kemarin.
Meski kapal yang diidentifikasi bernama ‘Hennry’ itu mengaku berlayar dari Iran dan menuju Gujarat, ATS tidak menutup kemungkinan bahwa barang selundupan itu dimuat di sebuah pelabuhan di Pakistan sebelum perjalanan ke Gujarat -kus tidak dimulai.
Berdasarkan rincian panggilan (satelit) awak kapal, kami telah menahan tiga orang untuk dimintai keterangan. Mereka dijemput dari tempat berbeda, kata seorang pejabat senior ATS.
Meski kapal tersebut mengaku berlayar dari Iran, ada kemungkinan heroin tersebut dimuat di pelabuhan di Pakistan, tambahnya.
Dalam salah satu penggerebekan narkoba terbesar, sebuah kapal Penjaga Pantai India (ICG) kemarin menyita 1.500 kg heroin senilai sekitar Rs 3.500 crore dari kapal dagang yang terdaftar di Panama di lepas pantai Gujarat, sebuah rilis mengatakan oleh Defense PRO.
Setelah penyitaan perahu dan heroin, beberapa lembaga seperti ATS dan Biro Pengawasan Narkotika (NCB) mengambil tindakan dan memulai penyelidikan.
Pejabat ATS mengatakan bahwa kedelapan awak kapal tersebut berasal dari Bihar atau Uttar Pradesh.
Saat berbicara dengan awak media di Porbandar kemarin, Komodor Penjaga Pantai India (ICG) Rakesh Pal mengatakan dua telepon satelit juga ditemukan dari delapan awak kapal, yang kini diinterogasi bersama di Porbandar.
“Kami mengambil data panggilan dari salah satu telepon satelit yang disita dan memberikan data tersebut ke berbagai lembaga seperti ATS dan NCB untuk tindakan lebih lanjut,” katanya.
Selama penyelidikan awal oleh ICG, terungkap bahwa meskipun kapal tersebut terdaftar di Panama sebagai “Hennry”, awak kapal memberikan identitasnya sebagai Pangeran II, kata rilis tersebut.
Kapal tersebut dicegat sekitar pukul 12 siang tanggal 29 Juli dan dibawa ke pelabuhan Porbandar untuk penyelidikan lebih lanjut kemarin.
Badan keamanan sedang berusaha mencari tahu siapa di India yang menerima pengiriman barang selundupan tersebut.
AHMEDABAD: Pasukan Anti Teroris Gujarat (ATS) hari ini menangkap tiga orang sehubungan dengan penyitaan 1.500 kg heroin senilai sekitar Rs 3.500 crore dari kapal dagang di lepas pantai Gujarat kemarin. Meskipun kapal tersebut, yang diidentifikasi sebagai ‘Hennry’, mengaku telah berlayar dari Iran dan menuju Gujarat, ATS tidak menutup kemungkinan bahwa barang selundupan tersebut dimuat di sebuah pelabuhan di Pakistan sebelum perjalanan ke pantai Gujarat tidak dimulai. Berdasarkan rincian panggilan (satelit) kru, kami telah menahan tiga orang untuk dimintai keterangan. Mereka dijemput dari lokasi berbeda, kata seorang pejabat senior ATS.googletag.cmd.push(function() googletag .display( ‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Meski kapal tersebut mengaku berlayar dari Iran, ada kemungkinan heroin tersebut dimuat di pelabuhan di Pakistan, tambahnya. Dalam salah satu penggerebekan narkoba terbesar, sebuah kapal Penjaga Pantai India (ICG) menyita 1.500 kg heroin senilai sekitar Rs 3.500 crore dari kapal dagang yang terdaftar di Panama di lepas pantai Gujarat, menurut rilis dari Defense PRO. Setelah penyitaan perahu dan heroin, beberapa lembaga seperti ATS dan Biro Pengawasan Narkotika (NCB) mengambil tindakan dan memulai penyelidikan. Pejabat ATS mengatakan bahwa kedelapan awak kapal tersebut berasal dari Bihar atau Uttar Pradesh. Saat berbicara dengan awak media di Porbandar kemarin, Komodor Penjaga Pantai India (ICG) Rakesh Pal mengatakan dua telepon satelit juga ditemukan dari delapan awak kapal, yang kini diinterogasi bersama di Porbandar. “Kami mengambil data panggilan dari salah satu telepon satelit yang disita dan memberikan data tersebut ke berbagai lembaga seperti ATS dan NCB untuk tindakan lebih lanjut,” katanya. Selama penyelidikan awal oleh ICG, terungkap bahwa meskipun kapal tersebut terdaftar di Panama sebagai “Hennry”, awak kapal memberikan identitasnya sebagai Pangeran II, kata rilis tersebut. Kapal tersebut dicegat sekitar pukul 12 siang tanggal 29 Juli dan dibawa ke pelabuhan Porbandar untuk penyelidikan lebih lanjut kemarin. Badan keamanan sedang berusaha mencari tahu siapa di India yang menerima pengiriman barang selundupan tersebut.